Selasa, 04 November 2014

HIDUP SEHAT DENGAN BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK

Gaya hidup sehat atau kembali ke alam (Back to nature) telah menjadi tren baru masyarakat. Ini dikarenakan masyarakat semakin menyadari bahwa penggunaan bahan-bahan kimia tidak alami seperti pupuk kimia, pestisida sintesis serta hormon pertumbuhan dalam produksi pertanian, ternyata dapat menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Umumnya residu pestisida pada produk pertanian sangat tinggi, karena masih banyak petani yang sering menyemprotkan pestisida pada saat panen bahkan sampai tiga hari menjelang panen. Itu dilakukan untuk menghindari gagal panen karena serangan hama dan penyakit. Bagi manusia, senyawa kimia tersebut berpotensi menurunkan kecerdasan, menggangu kerja saraf, menganggu metabolisme tubuh, menimbulkan radikal bebas, menyebabkan kanker, meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil dan dalam dosis tinggi menyebabkan kematian.
Mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh pertanian anorganik tersebut, maka muncullah suatu sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan tanpa menggunakan pupuk buatan dan pestisida, aman untuk dikonsumsi, tetapi mengandung nutrisi yang cukup serta masih dapat memenuhi kebutuhan pangan yang kini dikenal dengan sistem pertanian organik Sistem Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi terpadu yang menghindari penggunaan pupuk buatan, pestisida dan hasil rekayasa genetik, menekan pencemaran udara, tanah, dan air. Di sisi lain, pertanian organik meningkatkan kesehatan dan produktivitas di antara flora, fauna dan manusia.
Dalam artikel ini akan membahas tentang sayuran organik. Sayuran organik adalah sayuran yang dihasilkan dari pertanian dengan tidak melibatkan masukkan sintetis modern seperti pestisida sintetis dan pupuk kimia. buah dan sayuran organik mengandung lebih banyak nutrisi, termasuk metabolit sekunder dan vitamin C. Metabolit sekunder berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari radikal bebas yang dapat merusak sel. Makanan organik mengandung fenolat, tanin, flavanon, karotenoid dan resveratrol yang berfungsi sebagai pembakar lemak dan dikatakan membantu mencegah kanker, diabetes dan penyakit jantung.
Dari sisi kesehatan perbedaan sayuran organik dan non-organik, tentu sayuran organik lebih sehat daripada non- organik. Mengonsumsi sayuran non-organik bisa dibilang seperti menumpuk racun sedikit demi sedikit ke dalam tubuh. Bagaimana tidak, bila kandungan sayuran non-organik tersebut terisi dengan segala macam obat kimia, tentu saat kita mengonsumsinya secara tidak langsung kita juga mengonsumsi obat-obatan tersebut.
Kandungan sayuran organik dibanding sayuran non-organik bisa dibilang memang lebih baik. Namun, ada beberapa kendala atau tantangan dalam mewujudkannya. Pertama, kandungan tanah yang harus alami tanpa adanya sentuhan bahan- bahan kimia, padahal tanah di Indonesia banyak yang sudah tercemar baik oleh polusi tanah maupun udara. Tanah yang benar- benar alami dan belum tersentuh oleh bahan kimia mungkin bisa didapat di daerah pegunungan yang masih belum dijamah manusia. Namun, lagi- lagi masalah lain muncul yaitu untuk merealisasikannya dibutuhkan modal yang tidak sedikit.
Kendala lain yaitu masih belum banyak masyarakat yang mengerti arti pentingnya kesehatan. Masih banyak masyarakat yang berkata bahwa sayuran organik itu mahal sehingga mereka lebih baik mengonsumsi seadanya saja tanpa peduli bagaimana kandungan kesehatannya. Padahal, bila dipikirkan lebih dalam dan panjang, mengonsumsi sayuran organik berbiaya murah, sebaliknya dengan sayuran non- organik. Beberapa tahun ke depan akan terbukti bahwa biar bagaimana pun juga yang alami itu jauh lebih baik daripada yang buatan, secanggih apapun itu.
Kandungan sayuran organik dibanding sayuran non-organik ibarat dua sisi mata uang yang berkebalikan. Meskipun demikian, untuk mewujudkannya dibutuhkan persiapan yang matang dan tidak sederhana. Mulai dari tanah (media bercocok tanam) sampai dengan proses, semuanya tidak boleh menggunakan bahan- bahan kimia.

Disusun Oleh : Grandy Ali Mufti (13512)

Sumber :


1 komentar:

  1. artikel di atas mengandung beberapa nilai penyuluhan,m yaitu :
    1.ide dari artikel di atas adalah adanya pertanian organik akan memberikan dampak hidup yang sehat
    2. sasaran nyang dituju tentunya masyarakat Indonesia dan para petani.
    3. manfaat : artikel ini memberikan manfaat bagi petani agar mengo9lah pertaniannya secara organik agar lingkungan menjadi bersih tanpa polusi dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk hidup sehat.
    4. nilai pendidikan yang terkandung adalah pertanian organik dapat dipelajari serta dikembangkan di pertanian Indonesia.

    sementara itu, nilai berita yang terkandung adalah :
    1. proximity : teknologi pertanian organik sudah dikenal oleh petani.
    2. importance : informasi ini penting untuk petani agar mengembangkan pertanian yang sehat dan bagi masyarakat Indonesia untuk hidup sehat.
    3.Consequence : Adanya pertanian organik ini dapat menyadarkan masyarakat Indonesia untuk memilih sayuran organik agar menjalani pola hidup yang sehat.

    Baskara Agung Nugraha/13499

    BalasHapus

Mengenai Saya

sleman, yogyakarta, Indonesia